Teguh Juwarno - BIAYA KONGRES IIAS-IASA TERLALU MAHAL
Wakil Ketua Komisi II Teguh Juwarno (F-PAN) menilai biaya pelaksanaan Kongres International Institute for Asian Studies-International Association of School and Institutes of Administration (IIAS-IASIA) yang akan berlangsung di Bali pertengahan tahun ini terlalu mahal. Hal itu diungkapnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II dengan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Asmawi Rewansyah yang dipimpin Wakil Ketua Komisi II Taufik Effendi, Selasa (2/2).
“Dana untuk penyelenggaraan even sebesar sebelas miliar terlalu mahal,” katanya.
Ia menilai biaya yang dianggarkan LAN untuk melaksanakan even itu di Bali pada 12 sampai 17 Juli terlalu mahal mengingat seluruh peserta tetap di kenakan charge. “Apalagi peserta dikenakan charge. Ini terlalu mahal,” tegas Teguh.
Menurutnya, dalam penyelengaaraan kongres lembaga administrasi negara tidak perlu terlalu mewah. “Tidak perlu bermewah-mewah dalam menyelenggarakan even,” ujarnya.
Sementara itu Mustokoweni Murdi (F-PG) dalam pertemuan itu menjelaskan bahwa Badan Anggaran Komisi II menyetujui revisi anggaran antar satker, antar kegiatan dan program dari Lembaga Administrasi Negara. Penggunaan tersebut hanya sebesar lima miliar. “Sisanya yang enam miliar ditanggung Menteri Keuangan,” jelasnya.
Anggota Komisi II Rusli Ridwan (F-PAN) meminta supaya LAN berhati-hati dalam menggunakan APBN. Ia berharap kedepan, tidak ada kejanggalan atau penyalahgunaan anggaran.
“Kegiatan ini menggunakan APBN tapi kegiatan ini ada diluar anggaran,” katanya.
Kepala LAN Asmawi Rewansyah dihadapan Komisi II menjelaskan kegiatan kongres IIAS-IASIA 2010 di Bali pada tanggal 12 sampai 17 Juli merupakan kegiatan prioritas, dimana Indonesia telah ditunjuk menjadi tuan rumah.
“Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk penyelengaraan kongres tersebut sebesar Rp. 11.299.135.000,” katanya.
Dalam pertemuan itu, ia meminta supaya Komisi II DPR dapat memberi dukungan supaya kongres itu dapat berlangsung sesuai jadual. “Berkenaan dengan hal tersebut, kami sangat mengharapkan dukungan Pimpinan dan Anggota Komisi II,” katanya.
Lebih jauh ia menjelaskan, even ini dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan pakar administrasi Negara yang dimiliki Indonesia kepada dunia internasional. (bs) foto:iwan/parle/DS